7 Mei 2014

Tabrakan dengan Burung, Pesawat Jet Mendarat Darurat

Pesawat JetBlue. (New York Daily News)


Liputan6.com, Florida - Pesawat JetBlue penerbangan 671 menuju West Palm Beach, Florida, tiba-tiba mendarat darurat setelah mengudara selama 25 menit. Apa sebab?


Ternyata sang pilot memutuskan untuk mendarat darurat setelah lepas landas dari Westchester County Airport, karena menabrak kawanan burung

"Seekor burung menabrakkan paruhnya di penerbangan JetBlue menuju Florida Jumat pagi, memaksa pendaratan darurat di Bandara Kennedy," demikian seperti dimuat New York Daily News, Sabtu (29/3/2014).

Pengelola bandara John F. Kennedy (JFK) tempat JetBlue penerbangan 671 pun membenarkan peristiwa pendaratan tersebut.
"Penerbangan JetBlue 671 telah berangkat dari Westchester County Airport di White Plains pukul 09.05 menuju West Palm Beach, Florida," ujar juru bicara bandara.
Otoritas penerbangan setempat juga mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut. "Penerbangan 671 dengan Airbus A320, berangkat dari Westchester County Airport menuju West Palm Beach menabrak kawanan burung sekitar pukul 9.30 pagi," kata pihak Federal Aviation Administration (FAA).
Sementara dari pihak JetBlue. mencoba memberikan penjelasan bahwa pendaratan darurat itu dilakukan sesuai prosedur standar keamanan dalam dunia penerbangan. "Pilot memutuskan untuk mendarat " sebagai tindakan pencegahan," tutur pihak JetBlue.


Saat mendarat, para penumpang juga bisa melihat bangkai seekor burung yang masih menempel di hidung pesawat. Beruntung setelah mendarat dengan selamat dari penerbangan selama 25 menit, 142 orang dalam pesawat tak ada yang terluka.



"Ada darah di seluruh kaca depan," kata penumpang, Mike Stewart, 66 dari Fairfield, Connecticut. "Tubuh burung terjebak ke hidung pesawat. Tertusuk di hidung pesawat!" tambahnya.



Mike dan penumpang lain mengatakan kepada Daily News, bahwa mereka tidak mendengar ada tabrakan anara pesawat dan kawanan burung. Tak ada yang menyadarinya sampai pilot mengumumkannya melalui pengeras suara.



Sementara penumpang lainnya, Greg Katavolos, 52, mengeluh ia harus berjalan ke 3 counter penerbangan JetBlue untuk mendapatkan penerbangan baru. Padahal kondisinya sedang sakit multiple sclerosis.



"Saya sedikit pincang, dan tidak suka berjalan-jalan. Ini jelas merupakan ketidaknyamanan harus berjalan mengitari JFK," kata Katavolos. "JFK bukan bandara kecil," jelasnya.



Katavolos mengutarakan, dia sudah mendapatkan tiket terakhir pada penerbangan menuju West Palm Beach pada pukul 20.00.



Atas insiden pendaratan darurat itu, pihak maskapai memberikan kompensasi kepada para penumpang untuk mengambil penerbangan alternatif ke Bandara Internasional Palm Beach. Atau memilih perjalanan kembali ke Westchester. 



FAA, yang akan menangani penyelidikan insiden tabrakan itu belum mengidentifikasi jenis burung. Pihak JetBlue juga belum merilis informasi mengenai jenis burung yang bertabrakan dengan pesawat tersebut.



Makhluk berbulu yang tinggal di sekitar bandara New York dan terbang melalui wilayah udara rute migrasi kota telah menjadi penyebab utama, dan menuai keprihatinan di kalangan pejabat.

Insiden Serupa
Pada 15 Januari 2009, insiden tabrakan antara pesawat dengan sekawanan unggas pernah terjadi. Penerbangan US Airways yang berangkat dari Bandara La Guardia menuju Charlotte, North Carolina ketika itu menabrak kawanan angsa jenis Canada Geese.

Beruntung si pilot cepat tanggap. Pilot bernama Sully Sullenberger melakukan pendaratan darurat sempurna di Sungai Hudson, dan 155 orang termasuk penumpang dan awak selamat.


Akibat insiden itu, US Fish and Wildlife Services menangkap dan memusnahkan ribuan angsa yang tinggal di taman kota dekat bandara itu -yang paling terkenal di Brooklyn Prospect Park pada 2010.



Baru-baru ini, pihak federasi penerbangan juga telah mengerahkan agen federal ke pengadilan untuk mengeluarkan izin kepada Otoritas Pelabuhan untuk membunuh burung-burung yang migrasi, dengan senapan. Burung-burung itu berada di Kennedy dan La Guardia, termasuk jenis burung hantu jenis snowy white owl.



Kendati demikian, pembunuhan satwa liar --yangdisebut sebagai dalam jargon pemerintah-- tidak mencegah perkembangan pesat unggas.



Menurut catatan FAA, ada 157 serangan burung di Kennedy sejak 2013. Ada 118 di La Guardia dalam jangka waktu yang sama.



Tidak ada komentar: